Selamat Hari Natal 25 Desember 2008
dan
Selamat Tahun Baru 1 Januari 2009
Pakatuan wo Pakalawiren
I Yayat U Santi
Simbol adalah proyeksi ide yang bersumber dari suatu peristiwa, bacaan, tutur, dsb.
Simbol juga bisa berupa manipulasi memori. Singkatnya, simbol merefleksikan ide sebagai suatu kesatuan yang merepresentsikan sumber-sumber ide tersebut secara visual. Kesimpulannya: proyeksi, manipulasi, refleksi dan representasi hanyalah kata-kata pengantar penuh basa-basi untuk essay foto dibawah ini. Yang penting (menurut saya) ada dokumentasi yang bisa menggambarkan jejak budaya Minahasa yang masih ada hingga saat ini dan terus dilestarikan oleh sebagian kecil tou minahasa yang peduli, tanpa embel-embel kepentingan lain kecuali semangat dan usaha pelestarian budaya Minahasa yang murni.
Pertengahan 2008 lalu saya berkesempatan bertemu dan berdialog singkat dengan tu’ur masalah budaya Minahasa, Bpk. Jessy Wenas di sekretariat Institut Seni Budaya Sulawesi Utara. Dimulai dari membahas minimnya kuantitas souvenir Minahasa, Dotu Sumanti di Tondano yang hilang kekuatan magisnya karena masuk Kristen, tukang potong kepala yang turun gunung cari mangsa di pantai barat Minahasa, hingga masalah “baku cungkel”.
Ya, “baku cungkel”. Mungkin itu satu-satunya “tradisi” yang selalu melekat pada sistem sosial orang Minahasa hingga saat ini. Atau mungkin genetik? hehehe. Bpk Jessy Wenas sendiri berpendapat bahwa “baku cungkel” itu positif. Awalnya saya sendiri masih abu-abu (ragu). Tetapi akhirnya jadi pembenaran juga kalo dilihat dari perspektif “Survival of the fittest”, siapa yang kuat dialah yang bertahan. Kita lebe maju, kita lebe jago, kita sama dengan dorang, ngana cuma sama dengan ngana pe kaum jo, taputar-putar di situ. Mungkin kalimat-kalimat itu yang ada di benak para penganut “baku cungkel”.
Tapi namanya juga pertemuan singkat, jadi dialog “baku cungkel”dengan tu’ur budaya ini hanya sebentar. Tidak ada kesimpulan. Yang penting pulang bawa buku “Sejarah dan Kebudaan Minahasa” dari penulisnya langsung dan gratis. Dan dalam hati: “Nanti kita baca ini buku kong cari tau lebe banya, biar lebe jago dari ngana, kong kalo so jago kita cungkel pa panga, gratis, hahaha”. Cuma lupa minta tanda tangan... :(
Yang beking kita pe tamang
Dia itu seniman, pelukis deng pematung
Dia peduli dengan budaya Minahasa
Padahal dia orang Toraja
Sejak dapa saki cuma ini yang dia beking
Dia bilang for tamba-tamba bli nasi
Soalnya dia so nembole kaluar rumah
Jadi ini patong dia jual
Satu biji limapuluhribu
Kalo berminat deng simpati
Telp jo pa dia di (0431) 868242
Dia pe nama asli Alfred Pongtuluran
Mar cuma ja pangge Yappy